Meski kajian Linguistik sampai saat ini menyatakan bahasa Cirebon ”hanyalah” dialek (Karena Penelitian Guiter mengatakan harus berbeda sebanyak 80% dari Bahasa terdekatnya), namun sampai saat ini Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 masih tetap mengakui Cirebon sebagai bahasa dan bukan sebagai sebuah dialek. Dengan kata lain, belum ada revisi terhadap perda tersebut. Menurut Kepala Balai Bahasa Bandung Muh. Abdul Khak, hal itu sah-sah saja karena perda adalah kajian politik. Dalam dunia kebahasaan menurut dia, satu bahasa bisa diakui atas dasar tiga hal. Pertama, bahasa atas dasar pengakuan oleh penuturnya, kedua atas dasar politik, dan ketiga atas dasar Linguistik.
Bahasa atas dasar politik, contoh lainnya bisa dilihat dari sejarah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang sebenarnya berakar dari bahasa Melayu, seharusnya dinamakan bahasa Melayu dialek Indonesia. Namun, atas dasar kepentingan politik, akhirnya bahasa Melayu yang berkembang di negara Indonesia –oleh pemerintah Indonesia– dinamakan dan diklaim sebagai bahasa Indonesia. Selain alasan politik, pengakuan Cirebon sebagai bahasa juga bisa ditinjau dari batasan wilayah geografis dalam perda itu. Abdul Khak mengatakan, Cirebon disebut sebagai dialek jika dilihat secara nasional dengan melibatkan bahasa Jawa.
Artinya, ketika perda dibuat hanya dalam lingkup wilayah Jabar, Cirebon tidak memiliki pembanding kuat yaitu bahasa Jawa. Apalagi, dibandingkan dengan bahasa Melayu Betawi dan Sunda, Cirebon memang berbeda.[2]
[sunting] Bahasa Cirebon sebagai Bahasa Mandiri
Revisi Perda, sebenarnya memungkinkan dengan berbagai argumen linguistik. Namun, kepentingan terbesar yang dipertimbangkan dari sisi politik bisa jadi adalah penutur bahasa Cirebon, yang tidak mau disebut orang Jawa maupun orang Sunda. Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon Nurdin M. Noer mengatakan, bahasa Cirebon adalah persilangan bahasa Jawa dan Sunda. Meskipun dalam percakapan orang Cirebon masih bisa memahami sebagian bahasa Jawa, dia mengatakan kosakata bahasa Cirebon terus berkembang tidak hanya ”mengandalkan” kosa kata dari bahasa Jawa maupun Sunda.-
- ”Selain itu, bahasa Cirebon sudah punya banyak dialek. Contohnya saja dialek Plered, Jaware, dan Dermayon,” ujarnya. Jika akan dilakukan revisi atas perda tadi, kemungkinan besar masyarakat bahasa Cirebon akan memprotes.
[sunting] Kosakata
Sebagian besar kosa kata asli dari bahasa ini tidak memiliki kesamaan dengan bahasa Jawa standar (Surakarta/Yogyakarta) baik secara morfologi maupun fonetik. Memang bahasa Cirebon yang dipergunakan di Cirebon dengan di Indramayu itu meskipun termasuk bahasa Jawa, mempunyai perbedaan cukup besar dengan “bahasa Jawa baku”, yaitu bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah yang berpegang kepada bahasa Jawa Solo. Dengan demikian, sebelum 1970-an, buku-buku pelajaran dari Solo tak dapat digunakan karena terlalu sukar bagi para murid (dan mungkin juga gurunya). Oleh karena itu, pada 1970-an, buku pelajaran itu diganti dengan buku pelajaran bahasa Sunda yang dianggap akan lebih mudah dimengerti karena para pemakai bahasa Sunda “lebih dekat”. Akan tetapi, ternyata kebijaksanaan itu pun tidak tepat sehingga muncul gerakan untuk menggantinya dengan buku dalam bahasa yang digunakan di wilayahnya, yaitu bahasa Jawa dialek Cirebon. [4]Berikut ini contoh kalimat dalam bahasa Cirebon :
- Kepriben kabare, cung? — Bagaimana kabarnya, nak?
- Isun lunga sing umah — Aku pergi dari rumah
- Aja gumuyu bae — Jangan tertawa saja
- Sira arep mendhi? — Kamu mau ke mana?
- Sira arep njaluk beli? — Kamu mau minta ga?
- Keprimen kabare, kang?
- Nyong lungo kading umah
- Ojo gemuyu bae
- Koe pan aring endi?
- Koe pan njaluk pora?
[sunting] Dialek Bahasa Cirebon
Menurut Bapak Nurdin M. Noer Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon, Bahasa Cirebon memiliki setidaknya tiga Dialek, yakni Bahasa Cirebon dialek Dermayon atau yang dikenal sebagai Bahasa Indramayuan, Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh) atau Bahasa Jawa Separuh. dan Bahasa Cirebon dialek Plered.[sunting] Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh)
Dialek Jawareh atau disebut juga sebagai Jawa Sawareh (separuh) merupakan dialek dari Bahasa Cirebon yang berada disekitar perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Brebes, atau sekitar Perbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Dialek Jawareh ini merupakan gabungan dari separuh Bahasa Jawa dan separuh bahasa Sunda. [5][sunting] Bahasa Cirebon dialek Dermayon
Dialek Dermayon merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan secara luas diwilayah Kabupaten Indramayu, menurut Metode Guiter, dialek Dermayon ini memiliki perbedaan sekitar 30% dengan Bahasa Cirebon sendiri. Ciri utama dari penutur dialek Dermayon adalah dengan menggunakan kata "Reang" sebagai sebutan untuk kata "Saya" dan bukannya menggunakan kata "Isun" seperti halnya yang digunakan oleh penutur Bahasa Cirebon.[sunting] Bahasa Cirebon dialek Plered (Cirebon Barat)
Dialek Plered merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan diwilayah sebelah barat Kabupaten Cirebon, dialek ini dikenal dengan cirinya yaitu penggunaan huruf "o" yang kental, misalkan pada Bahasa Cirebon standar menggunakan kata "Sira", dialek Kabupaten Cirebon bagian Barat ini menggunakan kata "Siro" untuk mengartikan "Kamu", kata "Apa" menjadi "Apo" dan Jendela menjadi "Jendelo". Penutur dialek yang menempati kawasan barat Kabupaten Cirebon ini lebih mengekspresikan dirinya dengan sebutan "Wong Cirebon", berbeda dengan Penduduk Kota Cirebon yang menggunakan Bahasa Cirebon standar (Sira) yang menyebut diri mereka sebagai "Tiang Grage", walaupun antara "Wong Cirebon" dan "Tiang Grage" memiliki arti yang sama, yaitu "Orang Cirebon" [6][sunting] Kamus Kecil
Berikut ini adalah kamus alit (kecil) tentang bebasan[7]:[sunting] Perbandingan Bahasa
Berikut ini adalah perbandingan antara bebasan (Bahasa Halus) Cirebon, bebasan Pemalangan, dengan bebasan Serang (Jawa Banten)Contoh kalimat dalam bebasan Cirebon
- Pripun kabar ae? Panjenengan bade teng pundi?
- Sampun dahar dereng?
- Permios, Kula mboten uning griya ae rara Astutiningsih kuh teng pundi?
- Jeneng ae sinten?
- Jeneng ae Astutiningsih lamun mboten sawon
- Oh, wenten teng ajeng kuh
- Kesuwun inggih, kang!
- Yewis, sampun dolanan mawon inggih
- rara Astutiningsih! Ning pundi mawon? mboten ilok kepetak!
- Sampun mekoten, inggih
- Kula kesa kaliyan yu Toyah teng peken
- Bade tumbas sate bandeng setunggal.
Perbandingan dengan bebasan Serang (Jawa Banten)
- Pripun kabare? Sampean ayun ning pundi?
- Sampun dahar dereng?
- Permios, kule boten uning griyane Astutiningsih niku ning pundi?
- Kasihe sinten?
- Kasihe Astutiningsih lamun boten salah.
- Oh, wenten ning payun koh.
- Matur nuhun nggih, kang.
- Yewis, napik dolanan saos nggih!
- Astutiningsih! Ning pundi saos? boten ilok kepetuk!
- Napik mengkoten, geh!
- Kule linggar sareng teh Toyah ning pasar.
- Ayun tumbas sate bandeng sios.
Perbandingan dengan bahasa Ngapak Pemalang
- Primen Kabare? Koe pan aring endi?
- Wis mangan durung?
- Ngampurone, nyong ora ngerti umahe Mbak Astutiningsih kuwe nang endi?
- Arane sapa?
- Arane Astutiningsih ning ora salah.
- Oh, nang ngarep kuwe.
- Matur nuwun yo, kang.
- Yo wis, ojo dolanan bae yo!
- Mbak Astutiningsih! Nang endi bae? ora tau ketemu!
- Ojo kaya kuwe, yo!
- Nyong lungo karo Mbak Toyah aring pasar.
- Pan tuku sate Bandeng siji.
Perbandingan dengan bebasan/krama Pemalang
- Pripun kabare/pawartose? Panjenengan bade teng pundi?
- Sampun dahar nopo dereng?
- Ngampuntene, kulo mboten ngertos griyone Mbak Astutiningsih niku teng pundi?
- Naminipun sinten?
- Naminipun Astutiningsih yen mboten salah.
- Oh, teng ngajeng niku.
- Matur nuwun nggih, kang.
- Nggih mpun, ampun dolanan mawon nggih!
- Mbak Astutiningsih! Teng pundi mawon? mboten nate kepanggih!
- Ampun kados niku, nggih!
- Kulo tindak kalih Mbak Toyah teng peken.
- Bade tumbas sate Bandeng setunggal.
Arti dalam bahasa Indonesia
- Bagaimana kabar Anda? Kamu mau ke mana?
- Sudah makan belum?
- Maaf, saya tidak tahu rumah Mbak Astutiningsih itu di mana?
- Namanya siapa?
- Namanya Astutiningsih kalau tidak salah.
- Oh, di depan tuh.
- Terima kasih.
- Ya sudah, jangan bermain saja ya!
- Mbak Astutiningsih! Kemana saja? Tidak pernah bertemu!
- Jangan begitu!
- Saya pergi dengan Toyah ke pasar.
- Mau beli satu sate bandeng.
Ada juga kata-kata yg sering digunakan oleh orang-orang tua dahulu seperti
- Sruwal: Celana
- Pinggan: Mangkok
- Mangan durung?: Sudah makan belum
- Jonong aja ning kono: Awas jangan di situ
sekiki - benjang - besok
BalasHapusbokat - menawi
Kok mirip banget dgn bahasa jawa ya, terutama yg bebasan/krama. Sebagian besar sama kosakatanya dgn bahasa jawa standar. Ya memang pantasnya bahasa cirebon itu merupakan salah satu dialek bahasa jawa. Kalau dilihat dari sejarahnya kan sebenarnya berdirinya kesultanan cirebon tdk bisa lepas dari keberadaan kesultanan demak, seperti halnya kesultanan banten. Maka tdk mengherankan jika perkembangan bahasanya lebih dekat dengan bahasa jawa
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbahasa cirebon
BalasHapusMelas arti bebasan
BalasHapusTolong dong diTranslate KeBebasan "Luru Pahala Ning BulanSuci Ramadhan"
BalasHapusDua belas
BalasHapusDua belas
BalasHapusdaythammynet
BalasHapusClass College Education training Beauty teaching university academy lesson teacher master student spa manager skin care learn eyelash extensions tattoo spray
numpang post gan
BalasHapusAgen judi online terpercaya di indoneisa poker757
www.poker757id.net
alternatif link
Mengutamakan Fairplay dan Kenyamanan Pemainnya.
Permainan poker757.com 100% Pemain vs Pemain / Player vs Player, Tanpa Bot
Hanya Sekali Daftar, Anda Sudah Bisa Memainkan Seluruh Permainan Kami.
Tersedia 9 Permainan : Poker - Domino99 - CapsaSusun - AduQ - BandarQ - BandarPoker - Sakong - Bandar66 - Perang Bacarat
numpang post gan
Agen judi online terpercaya di indoneisa poker757
www.poker757id.net
alternatif link
Mengutamakan Fairplay dan Kenyamanan Pemainnya.
Permainan poker757.com 100% Pemain vs Pemain / Player vs Player, Tanpa Bot
Hanya Sekali Daftar, Anda Sudah Bisa Memainkan Seluruh Permainan Kami.
Tersedia 9 Permainan : Poker - Domino99 - CapsaSusun - AduQ - BandarQ - BandarPoker - Sakong - Bandar66 - Perang Bacarat
numpang post gan
BalasHapusAgen judi online terpercaya di indoneisa poker757
www.poker757id.net
alternatif link
Mengutamakan Fairplay dan Kenyamanan Pemainnya.
Permainan poker757.com 100% Pemain vs Pemain / Player vs Player, Tanpa Bot
Hanya Sekali Daftar, Anda Sudah Bisa Memainkan Seluruh Permainan Kami.
Tersedia 9 Permainan : Poker - Domino99 - CapsaSusun - AduQ - BandarQ - BandarPoker - Sakong - Bandar66 - Perang Baccarat a